BeritaIntelejen.News, Makassar, Selasa, 2Agustus2022,--PENGABDIAN Kepada Masyarakat (PKM) Dosen, yang wajib dilaksanakan dua kali dalam satu semester (6 bulan) adalah rutinitas yang mesti dilaksanakan dan dilaporkan sebagai bukti pemenuhan Beban Kerja Dosen (BKD). Untuk diketahui dan dicatatkan pelaksanaan kegiatan yang dimaksud, diperlukan publikasi dalam bentuk pemberitaan, penulisan opini di media massa, dan penerbitan jurnal ilmiah PKM dengan berbagai metode kegiatan. Hal tersebut bertujuan meningkatkan akuntabilitas pertanggungjawaban profesionalitas seorang dosen dalam menjalankan profesinya.
Workshop kedua ini berlangsung di Sekretariat Aliansi Dosen Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ADPERTISI), dirangkaikan dengan peresmian pemakaiannya, di Jalan Andi Tonro, Griya Pena Mas, Kota Makassar. Sebelumnya ADPERTISI berkantor di Graha Pena FAJAR. Dalam arahannya Ketua Presidium ADPERTISI Dr. Buyung Ramadhoni, yang didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen), Ibrahim Pratama, SE. M.Si. Ak.CA. mengatakan "Dosen saat ini dituntut memiliki rekam jejak digital dalam karya tulis."
Undangan pemateri saya sebagai konsultan, melalui 'Zulkarnain Hamson Institute' adalah yang kedua dan menjadi program kerja lanjutan dari peningkatan kapasitas publikasi ilmiah populer, melalui jaringan media massa. Jumlah anggota ADPERTISI 1785 dari kurang lebih 489 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), di 33 provinsi di Indonesia. Tersisa Provinsi Bangka Belitung (Babel), yang belum memiliki keanggotaan ADPERTISI, demikian ujar Sekjen. Publikasi kegiatan PKM dosen sangat menunjang pencapaian target jejaring konektifitas antar dosen dari berbagai PTS.
Workshop angkatan ke-2 ini diikuti 15 peserta dari 10 kampus PTS di Wilayah IX, dengan delapan judul PKM yang telah dilaksanakan di Kabupaten Pangkep, pada 18 Juni 2022. Hasil PKM akan lahir dalam 3 format publikasi yakni Jurnal ilmiah PKM, naskah ilmiah populer dan berita. Workshop juga memberikan tambahan pengetahuan teknis menulis laporan kegiatan dengan format berita langsung, untuk diterbitkan di media massa, baik cetak maupun online. Peserta juga menerima tambahan materi tentang pentingnya memahami pintu pengindeks karya ilmiah.
Sejak awal memulai materi workshop, saya istilahkan mengajari dosen menulis itu ibarat 'Mengajari Ikan Berenang' karena dosen adalah mereka yang ahli dan sehari-hari bergelut dengan naskah dan penulisan. Akan tetapi tidak mudah menyuguhkan naskah ilmiah menjadi bacaan populer. Masyarakat atau pembaca membutuhkan uraian yang memenuhi ruang pemahaman mereka pada hal-hal yang bersifat ilmiah pada situasi keseharian yang mereka hadapi. Tugas seorang dosen adalah menuliskan hal yang ilmiah menjadi bacaan populer yang dipahami masyarakat.
Zulkarnain Hamson.by Rahmat jr