Seruan kerjasama kesehatan dan pemulihan ekonomi disampaikan Indonesia dalam Boao Forum for Asia (BFA) Annual Conference (AC) 2021, di Kota Boao, Provinsi Hainan, China pada 18-21 April 2021.
Konferensi tahunan BFA 2021 bertemakan “A World in Change: Join Hands to Strengthen Global Governance and Advance Belt and Road Cooperation” menjadi bentuk peringatan 20 tahun pendirian BFA.
Konferensi dihadiri lebih dari 3.000 peserta luring dan daring dari sekitar 60 negara terdiri dari berbagai kalangan seperti akademisi, pejabat pemerintah, pengusaha, dan jurnalis. BFA dibentuk pada Februari 2001 atas prakarsa bersama 29 negara Asia Pasifik termasuk Indonesia. BFA menjadi platform dialog tingkat tinggi untuk membangun konsensus global dan mempromosikan pembangunan bersama. Indonesia selama ini aktif dalam berbagai kegiatan BFA. Sebanyak 15 Kepala Negara/Pemerintah termasuk Presiden China Xi Jinping dan Presiden RI Joko Widodo menjadi pembicara kunci melalui tayangan video dalam acara yang dibuka oleh Sekjen BFA Li Baodong. Upacara pembukaan juga dihadiri secara langsung oleh Wakil Presiden China Wang Qishan, Chairman BFA Ban Ki-moon, Presiden Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), Dirjen World Intellectual Property Organization (WIPO), Presiden New Development Bank (NDB), Sekjen Shanghai Cooperation Organizaton (SCO), UN Undersecretary-general Liu Zenmin, perwakilan diplomatik, kalangan pengusaha, akademisi, dan pejabat K/L di China.
Presiden China Xi Jinping dalam keynote speech menyampaikan pentingnya mendorong multilateralisme, keterbukaan, inovasi, solidaritas, dan penguatan tata kelola dunia untuk menciptakan masa depan bersama.
Presiden Xi juga mendorong kerja sama global dalam ekonomi dunia yang terbuka untuk bangkit dari pandemi antara lain dengan memanfaatkan kerja sama dalam kerangka Belt and Road Initiative (BRI) khususnya untuk sektor kesehatan, membangun konektivitas, dan pembangunan hijau.
Presiden RI menyampaikan sambutan yang mendorong peningkatan upaya kerja sama kesehatan termasuk dalam pengembangan early warning system, meningkatkan mutu tenaga medis, dan mendukung kesetaraan vaksin bagi semua negara.
international.sindonews.com/read/405758/40/indonesia
-serukan-kerja-sama-kesehatan-dan-pemulihan-ekonomi-1619100275