Boyolali | BIN - Lagi lagi Boyolali menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial pengakuan seorang PNS Curhat yang dipaksa oleh penguasa di Kabupaten Boyolali untuk memenangkan salah satu pasangan Capres Cawapres dalam pilpres 2024, dilanjutkan dugaan pungutan liar (Pungli) mengatas namakan iuran ASB dan P3K dengan nominal yang bervariasi diduga untuk Kepentingan Politik Praktis yang sudah dilaporkan ke KPK, dan Laporan ke KPK oleh FKMD Boyolali Dugaan Korupsi Tukar Tanah Kas Desa di 4 Kecamatan Untuk Pembangunan Pasar.
Kali ini rakyat Boyolali mulai bersuara melawan oligarki di kabupaten Boyolali, kasus-kasus lama satu persatu mulai muncul ke permukaan.
salah satunya kali ini adalah terkait pembangunan kantor pemerintah kabupaten Boyolali yang baru berkaitan dengan dugaan rekayasa dokumen alih status dari desa menjadi Kelurahan Kemiri dan Mojosongo, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali.
Ribuan warga yang saat itu geram memulai mengungkapkan kembali dugaan rekayasa dokumen usulan warga terkait alih status Kemiri dan Mojosongo, Bahkan informasi yang di dapat di lapangan saat itu ada ribuan warga tanda tangan nya mereka dipalsu untuk melancarkan proyek tersebut.
"Saat itu warga yang berani protes bersuara di ancam dan di intimidasi, bahkan ada yang di culik beberapa orang agar bungkam, hari ini saatnya kami bersatu melawan ketidak adilan, saatnya kita ungkap semua kasus-kasus yang terjadi" Ungkap HR saat di konfirmasi awak media. (07/12)
Perlu di ketahui bahwa, saat itu Marsono, SH sebagai Kepala Desa Kemiri dengan masajabatan selama 6 (enam) tahun yaitu mulai tahun 2007 sampai dengan tahun 2013, sampai hari ini Marsono, SH menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Boyolali periode 2019-2024.
Ada juga, terkait kasus mutasi ASN yang tidak manusiawi yang sempat di ungkapkan, juga beberapa keluhan para kontraktor terkait dugaan presentasi pungli untuk mendapatkan proyek.
Ada lagi, dugaan kasus yang sedang bergulir di Kabupaten Boyolali, yakni berkaitan tentang puluhan tambang liar galian C ilegal di wilayah Kabupaten boyolali, yang diduga backingi oknum-oknum pejabat di, bahkan tidak main-main informasi yang di dapat diduga atensinya per bulan dari galian C ilegal hingga milyaran rupiah, juga perjudian yang semakin marak dan terang-terangan. (Red/Ayah)