BeritaIntelejen.News, KENDARI _ Garda Pemuda Sulawesi Tenggara (GARPEM SULTRA) kembali menyoroti penegakan supremasi hukum tambang Ilegal di Sulawesi Tenggara (SULTRA) yang kian tidak pernah di tindak oleh Aparat Penegak Hukum (APH)
Garpem Sultra mendesak Polda Sultra agar segera menetapkan tersangka di balik penangkapan alat berat PT. Putra Jaya Perkasa (PJP) sebanyak 6 unit atas praktek ilegal mining serta penggunaan jetty ilegal di Blok 90 Morombo Kab. Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA)
Ketua Umum Garpem Sultra Aksan Setiawan menyampaikan melalui pesan relesnya Kamis, 3/11/2022 Bahwa dalam proses penanganan kasus ilegal mining di Sultra sering tidak menuai kepastian hukum sehingga dalam perjalanannya tidak ada tersangka yang di tetapkan
Beberapa hari yang lalu PT. PJP telah di tangkap dan di Police Line oleh Polda Sultra atas aktifitas ilegal mining dan pengunaan jetty ilegal di blok 90 Morombo Kab. Konawe Utara
Lanjut Aksan Sapaan akrabnya, Mengatakan Bahwa Polda Sultra harus segera memproses dan menempatkan Direktur PT. PJP sebagai tersangka dan juga pemodal yang kami duga berinisial JN jangan kemudian kasus ini di biarkan berlarut sehingga tidak ada tindakan tegas serta kepastian hukum
Sementara itu dalam Pasal 158 Undang-undang Minerba yang menyatakan bahwa kegiatan penambangan tanpa izin dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000.000,00 (Seratus miliar rupiah).
Selain itu kami juga mengapresiasi kinerja Polda Sultra dalam memberantas parah pelaku Ilegal Mining di Sultra sebagai mana instruksi dari Kapolri dalam memberantas mafia pertambangan akan tetapi di lain sisi juga herus ada kepastian hukum di setiap proses penangkapan pelaku Ilegal Mining. Pungkasnya
Kami akan terus berupaya mengawal proses kepastian hukum dalam memberantas mafia pertambangan seperti yang telah di lakukan PT. PJP agar sepremasi hukum bisa di tegakan. Tutup Aksan
