Boyolali | BIN - Lagi lagi Boyolali menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial pengakuan seorang PNS Curhat yang dipaksa oleh penguasa di Kabupaten Boyolali untuk memenangkan salah satu pasangan Capres Cawapres dalam pilpres 2024, kali ini muncul di beberapa media sosial yang menyebarkan data terkait dugaan pungutan liar (Pungli) mengatasnamakan iuran PNS dengan nominal yang bervariasi diduga untuk diberikan kepada pihak oknum penguasa di Kabupaten Boyolali.
Dilansir dari beberapa media sosial terkait pungli mengatasnamakan iuran PNS di kabupaten Boyolali tersebar di banyak media sosial, dugaan pungli tersebut tidak hanya berlaku untuk PNS akan tetapi juga diberlakukan sama untuk pegawai P3K di Kabupaten Boyolali.
Tim cyber awak media mencoba menelusuri di berbagai akun media sosial menemukan beberapa dugaan bukti tertulis dan bahkan chattingan tersebar di media sosial sebagai berikut:
Dari penelusuran tim media, ada PNS di Boyolali dengan inisial TR mengatakan siap menjadi saksi atas viralnya terkait dugaan pungutan liar (Pungli) mengatasnamakan iuran PNS dengan nominal yang bervariasi, bahkan TR mengungkapkan memiliki barang bukti atas kebenaran tersebut. (Red/Han)